HOT NEWS!! Kericuhan dan Baku Hantam di Parlemen Mesir



Sidang gabungan antara Majlis Parlemen, Dewan HAM, dan Dewan Pertahanan dan Keamanan Sipil Mesir yabg digelar pada Ahad (18/4) lalu diwarnai aksi kericuhan dan hampir terjadi baku hantam. Aksi adu mulut dan baku hantam terjadi antara anggota parlemen dari faksi Partai Pemerintah (NDP) dengan faksi al-Ikhwan al-Muslimun (IM).

Sidang tersebut digelar untuk membahas salah satunya sikap dan tindakan pemerintah yang seyogyanya diambil ketika menghadapi demonstran. Dewan HAM menyoroti jika pemerintahan terlalu otoriter, represif, dan kadang brutal dalam menghadapi para demonstran.

Pada demo besar-besaran yang digelar di Mesir 6 April silam, polisi Mesir memukuli dan mementungi para demonstran.

Dalam tiga bulan terakhir, tercatat banyak digelar berbagai macam aksi demonstrasi yang menuntut reformasi sistem pemerintahan dan undang-undang Mesir. Maraknya demonstrasi dan tuntutan reformasi tersebut juga beriringan dengan menjelangnya masa pemilihan presiden Mesir, yang akan digelar tahun depan.

Nashat El-Qasas, salah seorang anggota NDP, mengatakan jika pemerintah tidak usah segan-segan untuk menembak mati dan menggunakan senjata dalam menghadapi para demonstran itu.

"Tembak mati saja dan gunakan senjata ketika menghadapi para demonstran yang keluar dari undang-undang," kata El-Qasas.

Usulan El-Qasas segera diamini oleh rekan separtainya, Ahmad Abu Aqrab, dengan mengatakan, "tidak usahlah menghadapi mereka dengan kelembutan, tetapi hadapilah mereka dengan kekuatan."

Ditambahkan Abu Aqrab, para demonstran itu bila perlu harus dihajar dengan "yadd min hadid" (tangan besi).

Saat anggota NDP itu menyatakan opsinya, tiba-tiba salah seorang anggota parlemen dari faksi IM menginterupsi dan angkat bicara, menolak opsi mereka.

"Ini aib. Aib anda mengatakan demikian," kata Isham Mukhtar, anggota IM di parlemen.

Kericuhan terjadi ketika salah seorang anggota independen yang dekat dengan NDP, Mahmud Khamis, membalas interupsi Mukhtar. Khamis bahkan menyinggung IM dengan menyatakan, "ada segolongan yang menjual agama dan menjadikannya syiar untuk mengeruk banyak keuntungan dari pihak luar."

Seorang anggota IM yang lain, Muhammad El-Baltaji, segera beraksi dan menuntut Khamis menarik ucapannya.

Suasana pun kian memanas dan hampir terjadi baku hantam di antara anggota faksi IM, NDP, dan faksi independen. Beruntung, sesama kawan anggota mereka yang lainnya segera melerai kericuhan tersebut.(a
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...